Apa
Profesimu........?
Manusia merupakan
makhluk ciptaan Allah Swt. yang paling sempurna dibanding dengan makhluk lain. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi dalam
menjaga dan melestarikan alam semesta. Kewajiban manusia sebagai khalifah
dibekali dengan akal dan pikiran guna untuk mewujudkan tujuannya dibumi. Dengan
adanya akal dan pikiran manusia bisa membedakan baik dan buruknya suatu
perkataan atau perbuatan melalui suatu proses belajar untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.
Islam merupakan
agama yang memiliki kawasan ilmu pengetahuan maka ayat yang pertama kali
diturunkan dalam Al-Qur’an , adalah ayat yang memerintahkan kita untuk membaca.
Membaca merupakan kunci untuk khazanah ilmu pengetahuan, Allah berfitman: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Al-Alaq: 1-5).
Dengan semakin
meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya pengaruh dunia luar
menimbulkan berbagai dampak, baik sisi positif maupun negatif dalam meniti
kehidupan sehari-hari. Kondisi ini mendorong kita untuk meningkatkan kualitan
pola berpikir melalui jenjang pendidikan yang nantinya akan melahirkan generasi-generasi
yang amanah terhadap hakikat keberadaan manusia dimuka bumi.
Dalam melaksanakan
kewajiban kita dimuka bumi, Allah Swt mengingatkan kita untuk bekerja
berdasarkan bidang keahlian masing-masing, melalui hadist Nabi Muhammad Saw,
yang artinya berikanlah pekerjaan itu kepada ahlinya dan barang siapa yang
memberikan suatu pekerjaan pada bukan ahlinya maka tunggulah
keruntuhan/rusaknya pekerjaan itu.
Berdasarkan hal
tersebut, kita sebagai masyarakat ilmiah dan profesional kiranya dapat memunculkan
suatu pemikiran yang ilmiah dan profesional kita dalam bertindak, berpikir dan
berargumentasi terutama dalam hal agamawi. Agama merupakan suatu ajaran, sistem
yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang
Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan
manusia dengan lingkungannya.
Ketika kita berargumentasi
tentang agama maka kita berargumentasi tentang akidah yang sifatnya sangat
radikal. Dalam berargumentasi kita sesuaikan dengan bidang keilmuan kita,
sebagaiman Allah SWT., memberikan peringatan kepada setiap muslim untuk tidak
mengatakan sesuatu melainkan dengan dasar ilmu pengetahuan , Allah berfirman: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”. (Al-Isra’: 36).
Untuk
itu marilah kita memohon petunjuk dan rahmat Allah agar dalam menjalani
hari-hari kita berada dalam lindungan_Nya.
Gorontalo, 10 Nopember 2013
Safrin Taris, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar