Sabtu, 07 Desember 2013

Apa Profesimu......?




Apa Profesimu........?

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah Swt. yang paling sempurna dibanding dengan makhluk lain.  Manusia sebagai khalifah dimuka bumi dalam menjaga dan melestarikan alam semesta. Kewajiban manusia sebagai khalifah dibekali dengan akal dan pikiran guna untuk mewujudkan tujuannya dibumi. Dengan adanya akal dan pikiran manusia bisa membedakan baik dan buruknya suatu perkataan atau perbuatan melalui suatu proses belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Islam merupakan agama yang memiliki kawasan ilmu pengetahuan maka ayat yang pertama kali diturunkan dalam Al-Qur’an , adalah ayat yang memerintahkan kita untuk membaca. Membaca merupakan kunci untuk khazanah ilmu pengetahuan, Allah berfitman: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. (Al-Alaq: 1-5).
Dengan semakin meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta adanya pengaruh dunia luar menimbulkan berbagai dampak, baik sisi positif maupun negatif dalam meniti kehidupan sehari-hari. Kondisi ini mendorong kita untuk meningkatkan kualitan pola berpikir melalui jenjang pendidikan yang nantinya akan melahirkan generasi-generasi yang amanah terhadap hakikat keberadaan manusia dimuka bumi.
Dalam melaksanakan kewajiban kita dimuka bumi, Allah Swt mengingatkan kita untuk bekerja berdasarkan bidang keahlian masing-masing, melalui hadist Nabi Muhammad Saw, yang artinya berikanlah pekerjaan itu kepada ahlinya dan barang siapa yang memberikan suatu pekerjaan pada bukan ahlinya maka tunggulah keruntuhan/rusaknya pekerjaan itu.
Berdasarkan hal tersebut, kita sebagai masyarakat ilmiah dan profesional kiranya dapat memunculkan suatu pemikiran yang ilmiah dan profesional kita dalam bertindak, berpikir dan berargumentasi terutama dalam hal agamawi. Agama merupakan suatu ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia dengan lingkungannya.
Ketika kita berargumentasi tentang agama maka kita berargumentasi tentang akidah yang sifatnya sangat radikal. Dalam berargumentasi kita sesuaikan dengan bidang keilmuan kita, sebagaiman Allah SWT., memberikan peringatan kepada setiap muslim untuk tidak mengatakan sesuatu melainkan dengan dasar ilmu pengetahuan , Allah berfirman: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya”. (Al-Isra’: 36).
            Untuk itu marilah kita memohon petunjuk dan rahmat Allah agar dalam menjalani hari-hari kita berada dalam lindungan_Nya.


Gorontalo, 10 Nopember 2013


Safrin Taris, S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar